Kamis, 13 Mei 2010

Antara Sahabat Dan Cinta

Kini bibirku telah membeku, tak mampu lagi berucap
Mataku telah terpejam, tak mampu lagi menatapmu
Tak sedikitpun keberanianku tuk berharap denganmu

Kau bukan lagi sahabatku yang dulu
Sadarkah, segala yang telah kuberi selama ini
Semua itu kulakukan karena kau sahabatku
Namun kau telah salah mengartikannya

Tak kusangka kau mengartikan persahabatan kita dengan cinta
Sungguh tak dapat aku jalani persahabatan ini karena
Aku tak mampu persahabatan ini menjadi cinta
Maafkan aku sahabatku...

(Karya : Sulastri Gustina)

Nama Pengkaji : Amalia Sari

1. Metode
a. Kata Konkret : Pada puisi ini terdapat kata kongkret yaitu "Kini bibirku telah
membeku tak mampu lagi berucap".
b. Gaya Bahasa/Majas : Kini bibirku telah membeku, tak mampu lagi berucap (gaya
bahasa).
Majas Hiperbola karena pada puisi ini kata-katanya
berlebih-lebihan.
c. Diksi : Mataku telah terpejam
Bibirku telah membeku
d. Rima : Kini bibirku telah membeku
Mataku telah terpejam
(Rimanya : "ku")
Tak mampu lagi menatapmu
Tak sedikitpun keberanianku
Tuk berharap dengamu
(Rimannya : "mu")
e. Imajinasi : menangis, menatap (penglihatan dan perasa)
f. Ritma : -
2. Hakikat
Tones : sedih, gelisah.
Feeling : rasa sedih karena persahabatan terpisah oleh cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar