Jumat, 11 Juni 2010

Demam Bola

Hari Minggu lapangan belanti telah dibanjiri anak-anak dari tiap penjuru kecamatan. Sore itu ada pertandingan final sepak bola. Bayu dkk sangat semangat untuk bertanding pada sore hari itu pasalnya mereka harus memenangkan pertandingan tersebut. Tepat jam empat wasit meniup peluit sebagai tanda dimulai pertandingan itu. Bola mulai mengelinding kesana kemari. Kedua tim bermain dengan penuh semangat, karena yang menjadi pemenang aka jadi juara selama setahun dan akan mendapatkan hadiah dari pak Camat.

Bola kini dikuasai anak Pamayang. Bayu membawa bola menerobos pemain tengah lawannya. Pemain belakang lawan segera membayanginya. Bayu segera mengoperkan bola kepada Wahyu. Lawannya kini mengejar Wahyu, tapi bola cepat diberikan kepada Rian. Rian meliuk-liuk menggiring bola. Bola segera dioperkan ke Tatang, musuhnya serabutan mengejar Tatang. Tapi ini adalah siasat anak-anak Pamayang. Lawannya melongo merasa tertipu. Sia-sia mereka mengejar Tatang yang sudah siap melepaskan tendangan . Satu tembakan dari kaki kiri Tatang melesat tanpa diduga. Dan, bola melejit kerusuk penjaga gawang. Satu gol masuk untuk kemenangan anak Pamayang

Peluit berbunyi kembali tanda permainan berlangsung lagi. Anak pengeretan mulai bermain kasar. Tetap mereka tak berhasil membobolksn pertahanan anak Pamayang yang bermain lincah dan disiplin. Beberapa kali gawang anak pengeratan diserang dengan gencar. Priit... wasit menunjuk Kurdi. Ternyata Kurdi telah berbuat curang menabrak Tatang dari samping. Anak Pangeretan kena hukuman satu tendangan. Rian dipercaya kawan-kawannya untuk melakukan tembakan. Pihak lawan pun bersiap-siap menjaga.
Rian menendang, bola pun meluncur datar. Penjaga gawang memukul karena tak sempat menangkapnya. Bola kembali menggelinding ketengah.

Diantara anak Pamayang Rama merupakn anak terkuat. Walaupun badannya kecil, keberaniannya tak ada duanya. Ia sangat ditakuti lawannya. Kesempatan ini digunakan Rama sebaik-sebaiknya. Rama menyerbu kedepan gawang. Tendangan yang manis menggulirkan boa kepintu gawamg lawannya. Satu gol lagi untuk kemenangan anak Pamayang. Penjaga gawang tak berhasil menangkapnya.

Ketika permainan berlangsung lagi, anak Pangeretan barmain lebih curang. Berkali-kali wasit menegur anak Pangeratan, tetapi sama sekali tak mereka gubris. Semakin kasar permainan anak Pangertan, semakin kacau permainan mereka. Akhirnya, pertandingan dimenangkan, dengan hasil 2-0. tentu saja kemenangan yang gemilang ini bukan tidak ditebus dengan kerja keras dan pengorbanan yang penuh semangat.


SULASTRI GUSTINA
NIM 2007 112 085.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar