Selasa, 22 Juni 2010

Ketika Cinta Diuji

Nama : Rika Ariyani
Nim : 2007112116
Kelas : 6.C

Tema : menceritakan pasangan kekasih yang cintanya tak direstui orangtua.
Amanat : setiap orangtua haruslah bisa mengerti perasaan seorang anak.



Suasana benteng di sore hari yang begitu menyejukkan dengan diiringin angin sepoi-sepoi begitu kencang, disana terdapat rumah-rumah rakit, kapal-kapal lewat, dan terlihat orang yang sedang memancing. Disana terlihat sepasang kekasih sedang memadu kasih dan sepertinya ada sesuatu yang mereka bicarakan dengan serius.
Kusuma : “dek, sampai kapan hubungan kita seperti ini terus…..?”. menatap wajah kekasihnya.
Karina : “mangnya, ada apa kak….?”. begitu penasaran.
Kusuma : adek tidak tahu sekarang ini hati kakak sangat gelisah. Rasa tak enak melihat hubungan kita yang tak kunjung direstui oleh orangtua adek padahal kakak udah serius sama adek…..?”. wajahnya yang tertunduk lesu.
Karina : “sabarlah kak. Pasti tidak lama lagi orangtua adek merestui hubungan kita…?”. Menyakinkan kekasih hatinya sedang galau.
Kusuma : “aku menyadari kakak ini orang biasa saja walaupun kakak udah tamaat kuliah. Namun belum juga dapat pekerjaan….”.
Karina : “ kak jangn bilang seperti itu. Bagaimana pun karina sangat cinta ama kakak…?”. Seraya memegang tangan kekasihnya.
Kusuma : “ ya, dek aku pingin cepat-cepat melamar kamu. Kakak takut kamu ntar dijodohin dengan orang lain….?”. rasa ketakutan yang mendalam.
Karina : “ tenang aja kak. Hidup matiku hanya untuk kakak seseorang. Aku sangat sayang ama kakak dan gak mau kehilangan kakak kalau bisa kita mati bersama-sama saja…?”. Matanya yang mulai berkaca-kaca.
Kusuma : “ uups…jangan bilang begitu dek. Kita harus berjuang bersama-sama sampai orang tua adek bisa menerima kakak….?”. menyadarkan kekasih yang telah berpikiran jauh.
Karina : ya kak. Karina ingin hidup bersama kakak selamanya…”.
Kusuma : “ sepertinya hari mulai gelap. Yuk kita pulang. Ntar papa kamu marah pula lihat kamu belum pulang kerumah…?”. Bangkit dari tempat duduk dan menarik tangan kekasihnya dengan lembut.
Karina : “ ya, kak…..”. bergandengan tangan
Dengan menggunakan sepeda motor. Sepasang sejoli itu mulai meninggalkan benteng dengan melaju kencang dan lambat laun tak telihat lagi. Dikawasan perumahan elite yang begitu mewah. Kusuma gak bisa ngantar sampai kerumah karena ia tahu papa karina pasti marah besar kalau melihat anaknya berjalan dengan kusuma. Ia hanya bisa ngantar di depan pagar.
Kusuma : “dek, besok kakak mau melamar pekerjaan di sesuatu perusahaan. Ntar adek doain ya. Moga kakak diterima.?”.
Karina : “ ya, kakak. Adek doain moga kakak dapat kerjaan..”.
Kusuma : “ ya, dek kalau kakak udah dapat kerjaan . kakak akan melamar kerumah dengan orangtua kakak…?”. Menyakinkan kekasihnya.
Karina : “ ya, udah aku tunggu janji kakak…?”. Segera meninggalkan kekasihnya.
Bel berbunyi dengan kencang . terlihat pembantu karina segera membuka pintu, bik sumi pembantu yang telah tinggal lama dirumah ini dari karina masih kecil. papa dan mama sangat percaya kepada bik sumi dan karina pun tak segan-segan dijadikan tempat curhat ku dikala sedih dan senang karena bik sumi orang yang dapat dipercaya dan selalu mengertiin karina dan berbeda sama papa dan mama yang gak bisa mengertiin perasaan karina. Saat aku mulai melangkah untuk masuk ke dalam ternyata papa dan mama menunggu ku di ruang tamui.
Papa : “ Dari mana kamu karina. Baru pulang sekarang….?”. suaranya yang membentakku.
Karina : “ jalan ama teman pa…?”. wajahnya kebingungan.
Papa : Karin, gak usah berbohong. Papa bisa lihat wajah kamu tuh, seperti ketakutan. Pasti kamu berjalan dengan pemuda penggangguran itu. Jawab Karin…..?”. marahnya mulai terlihat.
Mama : “ ya, Karin kamu masih berhubungan dengan pemuda yang tak punya asal-usul dan miskin pula…?”. Mematap anaknya dengan tajam
Karina : “Astrafirullah. Mama dan papa hanya bisa melihat materi saja dan pernah lihat pribadinya dan ketulusannya mencinta karina….? Meluluhkan hati kedua orangtuanya.
Papa : “ udah Karin, Gak usah berdakwah. Papa gak mau dengar ocehan kamu yang konyol itu. Apa kamu bisa hanya makan cinta saja..?”. dan mulai sekarang papa akan menyuruh bodigat papa untuk mengawas kemana kamu pergi.
Karina : “papa dan mama. Gak pernah ngertiin perasaan karina dan hanya memikirkan diri sendiri…?”. Akhirnya terlontar perkataan itu.
Papa : “ Diam kamu Karin…? Tangannya melayang ke wajah anaknya
Mama : “udahlah pa. Karin cepatlah masuk kamar...?”. tak tega melihat anaknya.
Karina : “ papa boleh menampar karina tapi karina tetap mencintai kak kusuma sampai kapan pun walaupunpun papa dan menghalangi….?”. segera meninggalkan kedua orangtuanya.
Pagi-pagi kusuma sudah bangun dan siap-siap umtuk mencari pekerjaan. Dengan membawa ijazah tertingginya yang dulu pernah kuliah di universitas UNSRI yang terkenal di palembang. Kusuma mengelilingi kota palembang dengan tekad bulatnya dan usahanya ia beberpa kali ia telah memasuki sebuah perusahaan dan terakhir ia memasuki salah satu perusahaan Bank Arta Buana. Saat ia masuk di salah satu perusahaan dan disana terdapar orang-orang sedang melamar pekerjaan. Lamaran yang telah dipegangnya diserahkan kepada seorang wanita yang sedang duduk di meja dan ia hanya menunggu panggilan saja. Saat berapa menit telah menunggu lama, namanya mulai dipangggil untuk menghadap personalia yang bernama pak Budi orang yang dipercaya bos.
Pak budi : “ ada bernama kusuma…?”.
Kusuma : “ya, pak..”.
Pak budi : “saya sudah lihat berkas-berkas anda disini ini.hm…..sangat membanggakan. Apakah anda udah siap untuk bekerja..?”. menyakinkan.
Kusuma : “ya, pak saya sudah siap untuk bekerja dan apa yang akan ditugaskan akan saya laksanakan sebaik mungkin…?”. Dengan ketulusan hatinya.
Pak budi : “ walaupun ditugaskan tempat jauh….?”.
Kusuma : “ya, saya mau pak…?”. Penuh keyakinan.
Pak budi : “baiklah kalau gitu kamu diterima disini dan besok kamu mulai bekerja…?”. Dengan senyuman.
Kusuma : “makasih banyak pak…?. Menyalami dengan diiringin raut wajah bahagia.
Kusuma dengan bahagianya mengabari kekasihnya karina. Puji syukur kepada Allah apa yang ia inginkannya dengan usaha kerasnya akhirnya terwujud juga selama ini. Sebulan sudah kusuma berkerja di bank Buana Arta dan orang-orang kantor senang dengan pekerjaannya karena kusuma orang yang pintar, cermat, serta wawasan yang tinggi. Bos mulai senang dengan pekerjaan kusuma di kantor dan gak beberapa bulan kusuma diangkat menjadi manajer di Perusahaan itu. Perubahan begitu besar pada kusuma ia sekarang sudah dapat membeli rumah sendiri dan tidak lagi menggunakan motor dan sekarang ia pergi kekantor menggunakan mobilnya sendiri. Malam minggu kusuma pertama kali menginjak kaki di rumah karina. Dimana kekasih hatinya sudah tak sabar lagi menunggunya untuk mengenalkan kedua orangtua karina karena dulu kusuma udah janji kalau udah dapat kerja ia akan menglamar karina dengan mengajak orangtuanya, namun malam ini orangtua kusuma belum bisa ikut dikarenakan ada sesuatu urusan penting. Malam ini hanya kusuma saja datang kerumah karina untuk perkenalan terlebih dahulu dengan kedua orangtuanya., rasa masih takut menghantuinya kalau kedua orangtua karina melihat ia datang kerumahnya. Bel berbunyi bik sumi langsung membukakan pintu.
Kusuma : “ada karina ya, bik…?”. Berbicara dengan pembantu karina.
Bik sumi : “ada tuan, nanti saya panggilkan. Silahkan duduk tuan..?”. segera memanggil karina dikamar.
Kusuma : “ya, bik. Makasih….?”.
Gak beberapa lama karina menghampiri kusuma dan betapa senangnya karina melihat kekasih hatinya akhirnya datang juga kerumahnya. Betapa terkejutnya perubahan kusuma sekarang berbeda dengan yang dulu tetapi perasaan cintanya gak pernah berubah kepadanya.
Kusuma : “dek, mana papa dan mama kamu…?”.
Karina “ada didalam kak…”.wajahnya bercampur senang melihat kekasihnya.
Tanpa dipanggil papa karina sudah menghampiri pasangan remaja itu dan di belakang disusul isterinya. Wajahya kedua orangtuanya yang dulunya tidak senang melihat kusuma sekarang berubah menjadi drastis dan sekarang terlihat berani menyapa kusuma dengan ramah.
Papa : “apa kabar kusuma…?”. Wajahnya yang ramah.
Kusuma : “ baik-baik saja,pak….?”. rasa heran melihatnya.
Mama : “ bik sumi ambilkan minum buat nak kusuma….?”. memanggil bik sumi.
Papa : “ya, udah kalau gitu ngobrollah dulu. Papa dan mama masuk dulu kedalam…”.
Rasa penasaran untuk bertanya kepada karina mengapa orang tuanya bisa berubah sangat drastis kepadanya. Akhirnya karina mau bercerita juga kepada kekasih hatinya sebelum kusuma mau main kerumah. Karina terlebih dahulu sudah bercerita kepada ke dua orangtuanya kalau kusuma sekarang sudah berubah ia sekarang sudah dapat perkerjaan dan apalagi kusuma sekarang telah diangkat menjadi seorang manajer salah satu perusahaan terkenal di kota palembang. Maka dari itu kedua orangtua karina akhrnya bisa menyesetujui hubungan mereka.
Lamaran akhirnya terlaksana. Dimana kedua orangtua kusuma datang juga kerumah karina untuk melamar karina dan dengan senang hati papa dan mama karina menyesetujui lamaran itu. Hari yang telah ditunggu-tunggu pasangan sejoli itu akhirnya terwujud juga. Acara yang begitu megah yang memakan uang banyak dan terdapat ribuan tamu undangan yang hadir disana yang menambah meriahnya pesta pernikahan kusuma dan karina. Dimana akhirnya ujian yang dialami mereka akhrnya terlewat juga dengan kesabaran, usaha keras kusuma dan ketulusan cintanya kepada karina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar