Kamis, 03 Juni 2010

MEMBEKAS DI HATI

karya
(Yuni leswita)

Berjalan di bawah pohon pinus sangatlah menyenangkan selain bisa melihat monyet-monyet yang bergelantungan, juga bisa mendengarkan merdunya jangkrik yang bernyanyi, juga bisa melihat sesekali burung yang terbang. Walaupun udaranya panas tapi tidak mengurungkan niat orang untuk berkunjung ke punti kayu, karena banyak pohon tempat berlindung dari sengatnya matahari.
Duduk di bawah pohon pinus sangatlah menyenangkan selain bisa menhirup udara yang sejuk juga bisa melihat orang-orang lagi berkunjung ke sana. Mataku tertarik melihat dua sosok makhlik yang lagi duduk berdua, begitu bahagiannya mereka, kulihat mereka sedang bersenda-gurau. Aku sangat iri pada mereka seolah-olah Cuma mereka aja yang ada di punti kayu ini, padehal ada aku yang lagi melihat mereka.
‘yah,,,memang begitu kalau orang lagi kasmaran” (pikirku).
Akupun teringat kenangan ku bersama kekasihku yang dulu. Namanya Indra. Inilah tempat terakhir yang kami kunjungi sewaktu kami masih berpacaran. Indra adalah lelaki yang sangat kucintai karena dia aku bisa berubah lebih baik, setidaknya aku sudak pakai jilbab berkat dorongannya. Bagiku dia adalah sosok lelaki yang sempurna, selain dia baik, dia juga anak yang taat beribadah. Di palembang indra tinggal dikosan karena rumahnya sangat jauh dari kota, sehingga mengharuskan Indra tinggal dikosan.
Orang tua ku sangat kenal baik dengan Indra krena Indra sering main kerumah, tetapi aku tidak pernah tau tentang keluarga Indra karena aku belum pernah main kerumahnya, selain malu aku juga belum sanggup untuk bertemu kedua orang tuanya. Prinsifku sebelaum aku benar-benar serius berpacaran aku tidak mau kenal lebih jauh tentang keluarga pacaraku. Tapi setidaknya aku sedikit tau tentang keluarga Indra karena Indra suka bercerita kepadaku. Aku tidak tau kalau Indra adalah anak orang kaya karena dia tidak perah cerita padaku. Suatu sore ketika aku lagi asyik-asyik duduk di teras rumah aku mendapat telfon dari ayahnya indra akupun kaget bukan kepalang, dari mana ayahnya tau no HP ku sedangakan ayahnya belum pernah nelpon aku sebelumnya.
“hallo”
“haloo juga, ini siapa yah” tanyaku.
“ini benar Sandra?”
“ya betul, kenapa yah? Ada perlu apa sama Sandra?”
“tolong yah kamu jauhi anakku”
“emang anak bapak siapa?”
“kamu kenal kan dengan Indra dia anaku”
“ oh Indra, iya aku kenal, dia pacarku”
“jangan ganggu dia lagi, karena dia sudah kutunangkan”
“kok aku ngak tau yah, maaf yah pak, aku ngak tau kalau anak bapak sudah ditunangkan , sekali lagi aku minta maaf.”
Telponpun terputus begitu aja. Aku coba untuk menenangkan hati ku, kok tega-teganya Indra membohngi aku, perlahan butir-butir mutira itu mengalir di pipiku. Aku tidak yakin dengan apa yang baru saja ku dengar.
Ketika Indra main ke rumah ku, aku tidak bayak bicara, dia bertanya tetapi ku jawab seadannya aja.
“San kok kamu diam aja?”
“ngak pa-pa, Cuma perasaan kamu aja itu”
“ ngak seperti biasanya kamu bengini”
“sudahlah, Ndra selama ini ngak pernah jujur padaku”
“emang aku ngak jujur tentang apa padamu”
“abang sudah ditungangkan dengan perempuan lainkan?”
“sumpah aku tidak pernah bertunangan dengan siapa pun”
“ bang, abang jujur saja padaku, aku tidak akan marah kepada abang”
“ dex kenapa sih kamu ngak percaya padaku”
“gimana aku mau percaya, asal abang tau kemarin ayah abang menelponku, dan dia bilang abang sudah ditunangkan”
“oh itu, ya memang orang tuaku ingin menjodohkanku, maafkan aku kalau tidak jujur padamu, tapi aku bilang pada orang tuaku kalau aku sudah punya kekasih dan itu kamu, dan kalau ayah ngak percaya ini no telponya. jadi ayah menelponmu?”
“ya”
Indra pun langsung pulang.aku bingung mengapa yah di zaman semodren ini masih ada saja perjodohan, apakah zaman ini akan balik lagi ke zaman Siti Nurbaya lagi, ngak taula hanya yang diatas yang tau. Tenyata ayah Indra ingin anaknya menikah dengan perempuan yang sedaerah dengannya, selain lebih kenal dengan keluarga perempuan itu, perempuan itu juga sudah bekerja dan juga termaksud anak oaring yang no sati didaerahnya. Tapi apa salah aku berpacaran dengan Indra memang aku belum bekerja tetapi aku sekarang kuliah. Yah sudahlah mungkin Indra bukanlah pasangan yang baik untukku. Aku yakin suatu saat aku akan menemukan lelaki yang benar-benar baik baikku. Akupun berpikir kalau aku putus dengan Indra, aku ingin kalau aku jatuh cinta, aku jatuh cinta pada orang yang tepat, yang tepat untuk jadi imam keluargaku.
Akupun mencoba untuk menjauh dari Indra, karena aku merasa aku tidak pantas untuknya, selain orang tuanya tidak setuju padaku akupun tidak ingin kalau sampai Indra dibuang dari keluarganya. Karena ayah Indra pernah mengancamku kalau Indra masih tetap berpacaran denganku maka Indra bukan lagi anak keluarga ini. Sungguh pilihan yang amat sulit bagiku disatu sisi aku menyayangi Indra tapi dilain sisi aku tidak ingin melihat Indra menderita karenaku. Aku mencoba untuk menghindar setiap Indra menemui aku, tetapi tidak membuatnya putus asa. kalau Indra main ke rumah aku tidak pernah mau menemuinya, maka Indra akan menemui aku ke kampus. Aku tidak tau lagi bangaimana lagi caraku agar putus darinya. Akupun mencoba untuk menyusun strategi agar Indra putus dariku. Malam minggu Indra main ke rumahku aku menyuruh teman lelakiku bermain kerumahku, saat aku lagi asyik bercanda dengan temanku Indra datang
“siapa dia”
“kenapa, ada urusan apa denganmu?”
“tolong jawab, siapa lelaki ini”
“dia punya nama, namanya Julius, dia adalah pacar barauku, ada urusan apa kamu kesini?”
“ tega kamu Sandra, aku coba untuk meyakinkan orang tuaku bahwa perempuan yang dijodohkan padaku tidak baik untukku, tapi apa yang kamu lakukan padaku, kamu sudah punya lelaki lain dihatimu”
“emang lelaki di dunia ini Cuma kamu? Masih banyak lelaki yang sayang sama aku selain kamu, sudahlah kamu pulang saja aku tidak suka lagi sama kamu dan Julius pilihan yang tapat buatku. Mengerti!”
“oke, kalau dia adalah lelaki yang tepat buatmu, semoga bahagia”
Indra langsung pulang dengan seribu kekecewaan di hatinya, akupun segera menyruh Julius pulang, aku berterimah kasih padanya karena sudah mau bantu aku. Bukan hanya Indra yang sakit hati akupu sakit hati. Jujur aku tidak bisa melupakan Indra tapi aku tidak ingin dia menderita karena aku, aku tidak ingin orang yang kusayang di buang dari kelurganya demi memilih perempuan seperti aku. Aku sangat senag akhirnya Indra bisa lepas dariku, dan Indra pun mau di tunangkan dengan perempuan pilihan orang tunya. Walaupun hatiku sakit tapi aku masih bisa tersenyum, karena orang yang ku cinta tidak di buang dari kelurgannya. Aku tidak tau apakah Indra bahagia dengan perempuan itu tapi itulah jodoh tidak bisa diterkah oleh manusia.
Akupun tersadar dari lamunanku, seorang temanku memangilku mengajak pulang. Haripun sudah sore dan tempat ini juga akan ditutup. Cuma tempat inilah satu-satunya tempat yang amat mengesankan bagiku, karena tempat ini yang membuatku terkenang lagi dengan pacarku dulu, sekarang masa-masa bahagia itru masih membekas dihati. Walaupu aku tidak bisa bersama orang yang kucintai tapi hatiku Cuma untuknya, selamanya. Akupun langsung pulang kerumah bersama temanku dan meninggalkan tempat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar