Kamis, 17 Juni 2010

Wanita Karir Impian Hidupnya

Nama : Amalia Sari
Nim : 2007112111
Kelas : IV.C

Wanita Karir Impian Hidupnya

Tema : Menceritakan seorang wanita muda belia yang impiannya menjadi
Seorang wanita karir dengan belajar dengan tekun dia dapat meraih
Cita yang diinginkanya.
Amanat : Dalam cerpen ini mengajarkan kita untuk rajin belajar dan bekerja
Keras demi mencapai impian hidup yang di inginkan.

Wanita cantik ini bernama Eliana dia adalah salah satu anak yang cerdas dan berpendidikan. Latarbelakang keluarganya dari keluarga yang tidak mampu suatu ketika eliana telah lulus sma dari sma tiga di kota palembang dan termasuk unggulan. Dia ingin sekali mendapat nilai tertinggi dan masuk perguruan tinggi di kota palembang dengan mendapat Pmdk. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil yang maksimal dia mendapat juara umum dengan nilai UAN tertinggi.
Kelulusan pun telah usai orang tuanya pun riantono seorang penjual ayam dan ibunya seorang penjual sayuran di pasar. Kedua orang tuanya merasa bangga sekali karena hasil kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil yang maksimal dengan mensekolahkan anaknya prestasi eliana gemilang dan di mata teman- temannya dia gadis yang cantik dan berhati baik, dia juga ramah dengan setiap orang.
Eliana merupakan gadis yang periang semasa hidupnya dia curahkan hanya untuk menggapai cita-citanya menjadi wanita karir yang sukses. SPMB pun telah di buka di universitas negeri di kota palembang dia pun tidak perlu lagi mengikuti SPMB seperti teman-temannya karena eliana mendapat pmdk dari sekolah dia mengambil Fakultas Ekonomi di universitas negeri itu. Liana sebutan panggilan kesayangannya anak bapak riantono dan ibu hamida ini merupakan anak pertama dari dua bersaudara adiknya berumur lima tahun nala namanya dan sudah bersekolah kelas satu sd.



Ospek pun telah di mulai di kampusnya dia berkenalan dengan banyak teman salah satunya restiy yang sama mengambil jurusan ekonomi. Perkuliahan pun telah datang eliana duduk di barisan pertama bangkunya pun tidak berjauhan dari resty di samping resty terdapat seorang laki-laki sebut saja nanda wajahnya lumayan tampan dan berkenalanlah eliana dan resty. Eliana pun berkata dan mulai berkenalan dengan laki-laki itu bersama resty temannya ” hai nama saya eliana dan ini teman saya resty ” dan nanda menjawabnya ” kenalkan nama saya nanda kamu ambil jurusan ekonomi juga ya, dari sma mana ?” eliana menjawab ” ya saya memang sudah lama minat mengambil jurusan ekonomi karena impian saya menjadi wanita karir, saya dari sma tiga” dan laki-laki tampan itu pun kembali menjawab ” wah kalau begitu sama ya saya juga sudah lama minat mengambil jurusan ekonomi , kalu temanmu resty ?” resti pun menjawab ” saya juga sudah lama minat mengambil jurusan ekonomi karena ingin seperti ibu saya wanita karir”. Eliana, resty, serta nanda pun tertawa.

Hari – hari berikutnya eliana, resty, dan nanda menjadi lebih akrab persahabatanya semakin dekat. Eliana pun kian hari kian semangat untuk meraih cita-citanya menjadi wanita karir. Ujian semester pun telah datang dia bersiap-siap untuk belajar. Eliana mendapat nilai baik pada ujian pertamanya di kampus dan untungnya lagi dia mendapat beasiswa dari universitas. Kedua orang tuanya semakin bangga dengan hasil kerja keras anaknya yang tidak kenal lelah dalam belajar dan menggapai cita- citanya selama ini.
Suatu saat eliana mendapat telpon dari ibunya bahwa ayahnya masuk rumah sakit karena terdektesi dokter terkena penyakit struk. Eliana, ibu dan adiknya tentu saja merasa sedih sekali dan dia belum bisa membantu ibunya untuk mencari biaya rumah sakit. Eliana pun bekerja sambil berkuliah untuk membantu ibunya mencari biaya rumah sakit. Dia mendapat informasi dari surat kabar ada lowongan bekerja menjadi spg dan dia pun melamar pekerjaan di salah satu supermarket. Eliana pun di panggil untuk wawancara dan ternyata dia lulus bekerja.






Hari-hari di laluinya kuliah sambil bekerja dan eliana mendapat gaji di bulan pertama satu juta. Sesampainya di rumah sakit dia memberikan uang itu kepada ibunya dan eliana berkata ” ibu ini uang dari bekerja saya selama satu bulan untukm menambah uang bayaran rumah sakit ayah” dan ibunya berkata ” ya ampun nak kamu bekerja ya jadi selama ini ?” eliana menjawab ” ya bu ini semua aku lakukan hanya untuk kesembuhan ayah” ibunya kembali menjawab ” terima kasih nak hatimu mulia sekali membantu ibu mencari biaya rumah sakit untuk ayamu ”.
Berhari- hari di laluinya kuliah sambil bekerja menjadi spg. Dan suatu ketika ayahnya pun sadar dari komanya selama satu bulan. Dan ibunya serta eliana berkata ” alhamdullilah ayah sudah sadar” dan eliana pun bergegas cepat memanggil dokter untuk memeriksa ayahnya. ”dokter ayah saya sudah sadar tolong periksa dia sekarang di kamar pafiliun satum” dokter menjawab ” ya saya segera ke sana ”. Setelah di periksa dokterpeun menyatakan bahwa kondisi bapak sudah membaik dan boleh pulang. Hari-hari pun dilaluinya bersama keluarganya ibu, adik, dan eliana masih tetap bekerja sambil berkuliah. Sampai pada waktunya eliana mendapat kabar kembali dari ibunya bahwa ayahnya mengalami struk kembali dan eliana bergegas untuk meminta ijin dengan atasannya untuk pulang karena ayahnya masuk rumah sakit kembali. Eliana berlari dan menaiki bis dengan nafas tersengau- sengau dia pun sampai di rumah sakit di lihatnya dari balik kaca ruang UGD ayahnya terbujur di tempat tidur sampai pada suatu saat ibunya dan dia di panggil dokter untuk segera masuk ruang ugd dan di dapat kanya ayahnya telah meninggal dunia dan eliana bersama ibu, adiknya sanagtlah sedih dia tidak bisa berada di dekat ayahnya di saat- saat terakhir menghembuskan nafas.
Keesokan harinya rumahnya pun ramai dengan para pelayat dan salah seorang di antaranya sahabat karibnya nanda dan resty tang datang bersama teman-teman jurusan ekonomi. Hatinya pun sedih melihat ayahnya telah tiada kedua teman akrabnya pun memberikan semangat kepada eliana ” eliana kamu yang sabar ya semoga amal ibadah ayah kamu di terima di sisi allah swt ” kata kedua temannya resty dan nanda, ” ya terima kasih teman kalian sudah datang dan memberiku semangat ” kata eliana. Pemakaman pun telah usai ayahnya di makamkan di kamboja ibu, dan adik laki-lakinya yang kecil terlihat menangis di samping makam ayahnya, eliana pun tak kuasa meliahat kedua anggota keluarganya adik serta ibunya bersedih dia pun menangis juga.



Satu setengah bulan pun berlalu tanpa terasa ayahnya telah meninggal dunia empat puluh hari. Dia masih teringat semasa ayahnya masuk rumah sakit dia pernah berpesan agar selalu rajin belajar dalam mencapai cita- cita yang diinginkannya. Pesan mendiang ayahnya membuatnya untuk cepat- cepat rajin belajar dan sarjana.
Tiga tahun pun berlalu tanpa terasa eliana telah menghadapi ujian sekripsi dia pun giat belajar dengan semangat dia cepat menyelesaikan sarjana ekonominya tiga setengah tahun. Ibunya pun larut dalam tangisan karena dia di undang untuk yudisium di universitasnya. Dengan adiknya yang telah smp datang menghadiri yudisium anaknya di indralaya, di lihatnya ketika anaknya mendapat toga decap kagum dan tangis menambah rasa haru saat dia melihat anaknya kini telah mendapat gelar sarjana ekonomi. Eliana pun berfoto bersama teman- teman angkatanya yang di antaranya ada teman akrabnya nanda dan resty. Ibunya tersenyum bersama adiknya melihat ketiga anak itu telah menjadi sarjana muda. Ternyata juga yang membuat ibunya bangga semasa dia kuliah eliana mendapat beasiswa serta wisudanya pun meraih komlut karena semasa kuliah dia mendapat nilai tertinggi.
Sarjana Ekonomi pun gelar yang di sandang eliana sekarang dia mulai melamar pekerjaan di perusahaan dan mulai berhenti bekerja sebagai spg. Kerja kerasnya pun tidak sia-sia selama ini dia pun di terima bekerja di perusaan asing di jakarta. Rasa senangnya tak terhingga ketika dia mendapat kabar bahwa dia di terima di perusahaan asing di ibu kata jakarta dan dia pun menceritakan kepada ibu dan adiknya bahwa dia telah di terima bekerja di salah satu perusahaan asing ternama di jakarta. Mendengar kabar itu ibunya merasa senang dan bangga akan prestasi serta impian yang di inginkan anaknya telah tercapai, haru bercampur kebahagiaan menyelimuti hati ibunya, dan adiknya pun merasa bangga akan kerja keras ayuknya selama ini tidak sia-sia. Eliana pun keesokan harinya pergi dan pamit dengan ibu dan adiknya untuk berangkat ke jakarta.
Malam hari sesampainya dua hari perjalanannya ke jakarta dengan mengendarai trafel dia melihat gemerlapan kota jakarta yang indah. Dia pun bergegas untuk mencari penginapan wisama dengan sedikit uang saku tabungannya selama bekerja di palembang. Keesokan harinya dia mendatangi perusahaan asing tersebut dan memulai bekerja dia di tempatkan menjadi sekertaris manajer di perusahaan itu, rasa senangnya saat pertama kali bekerja pun dia tunjukkan dengan giat bekerja dan ramah terhadap teman sejawat di tempat bekerjanya. Sore harinya eliana mulai pulang ke wisma penginapannya dan meninggalkan wisma itu untuk mencari kosan, dia pun mendapatkan sebuah tempat kosan yang lumayan nyaman dengan lengkap peralatan di dalamnya seperti tempat tidur, tv, kipas angin dan lemari pakaian. Harganya pun lumayan murah untuk kantong pemula pekerja seperti aliana dua juta satu tahun. Dia pun memanjar bayaran uang kosan itu dan membawa pakainnya serta merapikanya. Malam pun sudah larut dia mentelpon ibu dan adiknya yang ada di kota palembang dan mengatakan bahwa dia telah mulai bekerja di hari pertama di perusahaan itu rasa senang pun menghinggapi hati ibunya manakala anaknya sekarang telah sukses menjadi wanita karir. Eliana pun bekerja dengan giat di tahun pertama, kedua, ketiga sampai pada suatu masa dia naik jabatan menjadi manajer marketing di perusahaan asing itu mendapat fasilitas rumah, mobil, dan gaji yang lumayan besar untuk biaya hidup adik dan ibunya di ajaknyalah adik dan ibunya tinggal di jakarta. Eliana pun hidup bahagia bersama ibunya impian serta cita- citanya pun telah tercapai menjadi seorang wanita karir dalam hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar